Label:

Jika Aku Menjadi...Dokter

Assalamu'alaikum wr.wb

Postingan kali ini mengenai obsesi maupun ambisi saya agar menjadi seorang dokter yang sukses...
Yeah, sebelum berkeinginan menjadi seorang dokter, tentunya saya punya latar belakang agar menjadi seorang dokter. awalnya saya melihat ada keluargaku yang sakit, dan keluarga saya tersebut ditangani oleh Ayahku sendiri, dan beberapa hari kemudian akhirnya sembuh. Ayah saya sendiri juga yang menjadi latar belakang obsesi saya menjadi dokter.

Saya ingin melampaui  karir Ayah saya, yang menjadi dokter Internist di salah satu Rumah Sakit Daerah. jika Allah SWT menghendaki, saya ingin menjadi Menteri Kesehatan Indonesia , dan Mempunyai Rumah Sakit berbasis Internasional. Insya Allah. Pasti akan timbul pertanyaan : Apa yang akan kamu lakukan agar obsesi kamu menjadi seorang dokter TERCAPAI ?

Jika ingin menjadi seorang dokter, Ayah saya mengatakan untuk tidak menyia-nyiakan waktu. dua kata tersebut menganut banyak pesan/nasihat, seperti Disiplin Waktu, Disiplin Ilmu, dan Patuh terhadap Orang Tua, Termasuk GURU yang telah membimbing dan membina saya selama menjalani pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi nanti Insya Allah. Menurut saya, Modal Utama menjadi seorang dokter adalah : Doa(Ibadah) dan Usaha(Ikhtiar). dua modal tersebut menjadi pegangan saya hingga menjadi seorang dokter.

Tentunya saya juga harus memilih Perguruan Tinggi yang dapat membatu saya menjadi seorang dokter. saya mempunyai dua target khusus, yaitu Universitas Hasanuddin Makassar dan Universitas Gajah Mada di Jawa. Bukan perkara mudah juga untuk sekedar bisa masuk ke jurusan tersebut, disamping persaingan yang ketat sekali bila memang ingin kuliah di PTN, dan juga butuh biaya yang sangat besar sekali.

Dari banyak faktor dalam menjalani proses studi panjang tersebut, saya rasa faktor yang memegang peranan penting adalah doa dan usaha. Saya tidak akan memberi urutan pertama pada faktor biaya dan tingkat kecerdasan seseorang untuk studi di kedokteran.

Hal pertama yang saya lakukan ketika saya telah menjadi dokter, yaitu menepati janji saya dengan tidak menggunakan gaji pertama saya untuk kebutuhan saya sendiri, melainkan kepada Orang Tua saya. dan jika semua obsesi saya tercapai, saya akan Menaikkan Haji kedua orang tua saya beserta Isteri saya kelak, Insya Allah. Tidak Lupa pula saya untuk Menunaikan Zakat, karena jika kita berzakat kepada kaum dhuafa, niscaya Rezeki kita akan terus mengalir agar dapat menyantuni kaum dhuafa.

Sekian Postingan saya kali ini, Wassalamu'alaikum wr.wb

0 komentar:

Posting Komentar